BNN Memperketat Pengawasan Peredaran Narkoba di Sumatra Menyusul Peningkatan Penyebaran Narkoba

BNN Memperketat Pengawasan Peredaran Narkoba di Sumatra Menyusul Peningkatan Penyebaran Narkoba

Jakarta, Ruaskabar.com - Badan Narkotika Nasional (BNN) meningkatkan pengawasan terhadap peredaran narkoba di Pulau Sumatra, sebagai respons terhadap meningkatnya penyebaran narkotika di Indonesia yang sebagian besar berasal dari pulau tersebut. Komjen Pol. Marthinus Hukom, Kepala BNN, menekankan bahwa sebagian besar masalah terkait narkotika berasal dari Sumatra karena perannya sebagai zona transit dan batasannya dengan negara tetangga.

"Dalam mengakui fakta ini, kami akan mendirikan pagar intelijen, strategi pencegahan, tindakan penegakan hukum, dan upaya rehabilitasi di sana," ungkap Marthinus dalam sebuah wawancara setelah acara Perayaan Paskah yang diselenggarakan oleh BNN RI di Jakarta pada Jumat.

Khawatir dengan masuknya narkotika ke Indonesia melalui berbagai daerah perbatasan, terutama dari Myanmar, yang saat ini merupakan produsen methamphetamine terbesar di dunia, Marthinus baru-baru ini mengunjungi Medan untuk menindaklanjuti hasil rapat terbatas tahun lalu. Dalam rapat tersebut, Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mendorong untuk terobosan dalam pemberantasan narkotika dan pengelolaannya.

Menyusul arahan ini, Marthinus mengadakan pertemuan dengan komando militer (kodam) dan kepolisian daerah (polda) di Medan dan Provinsi Sumatera Utara, bersama dengan pejabat BNN provinsi. Setelah diskusi ini, Marthinus mengungkapkan bahwa mereka kembali ke Jakarta untuk berkumpul dengan seluruh personel BNN RI guna menyelaraskan persepsi mereka mengenai narkotika.

Penegasan Presiden Jokowi dalam Upaya Penanggulangan Narkoba

Sebelumnya, Presiden Jokowi memimpin rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin (11/9/2023), untuk mencari langkah terobosan dalam pemberantasan dan penanganan narkoba di Tanah Air.

Presiden mengamati sejumlah persoalan terkait narkoba, termasuk catatan BNN tentang penyalahgunaan narkoba yang telah mencapai 1,95 persen dari populasi atau setara dengan 3,6 juta jiwa. Hal ini juga menyebabkan kelebihan jumlah tahanan di lembaga pemasyarakatan.

Selain itu, Presiden Jokowi menekankan pentingnya penegakan hukum yang tegas untuk memberikan efek jera. Beliau juga mengetahui adanya banyak oknum aparat penegak hukum yang terlibat dalam penyalahgunaan narkoba dan meminta agar mereka diberikan tindakan hukum yang tegas pula.

Belum ada Komentar untuk " BNN Memperketat Pengawasan Peredaran Narkoba di Sumatra Menyusul Peningkatan Penyebaran Narkoba"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel