Kompaknya Keterangan Empat Menteri dalam Sidang PHPU

Kompaknya Keterangan Empat Menteri dalam Sidang PHPU

Jakarta, Ruaskabar.com - Koordinator Nasional Relawan Prabowo-Gibran Digital Team (PRIDE), Anthony Leong, menyoroti pernyataan empat menteri dalam sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) di Mahkamah Konstitusi (MK). Leong menyatakan bahwa keterangan dari Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Menteri Sosial Tri Rismaharini telah mematahkan tuduhan politisasi bantuan sosial (bansos) dalam pemilihan umum (Pemilu) 2024.

Leong menjelaskan bahwa keempat menteri tersebut sepakat bahwa penyaluran bansos tidak terkait dengan Pemilu 2024. "Pemberian bansos merupakan instrumen yang sudah ada di dalam APBN. Hal tersebut juga sudah disetujui semua partai politik yang ada di DPR," ujar Leong dalam keterangan resmi di Jakarta, Sabtu (6/4).

Lebih lanjut, Menkeu Sri Mulyani menegaskan bahwa dana program perlindungan sosial (perlinsos) dan bansos tidak mengalami perubahan signifikan dalam enam tahun terakhir, termasuk pada periode Pemilu 2024 yang diadakan pada 14 Februari.

Menanggapi hal tersebut, Anthony Leong menyatakan bahwa keterangan para ahli dan saksi yang dihadirkan oleh pasangan calon nomor urut 1 dan 3 selama ini di sidang MK belum berhasil menguatkan dalil adanya dugaan kecurangan dalam pemilihan presiden (pilpres).

"Dengan demikian, saya meyakini masyarakat dapat menilai bahwa pasangan calon nomor urut 1 dan 3 kesulitan untuk membuktikan dugaan adanya kecurangan dalam Pilpres 2024," kata Leong.

Namun, Leong tetap optimistis bahwa pada akhirnya pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka akan memenangkan sidang PHPU di MK. Dia juga mengapresiasi kedewasaan masyarakat Indonesia dalam menangani perselisihan sengketa pemilu dan pilpres dengan menyerahkan masalah tersebut ke ranah MK daripada melakukan demonstrasi di jalanan yang berujung pada agresi.

"Saat ini merupakan momen yang baik untuk melakukan rekonsiliasi seluruh elite politik agar mengakhiri perselisihan," tambahnya.

Leong berharap bahwa momen Idul Fitri juga akan dimanfaatkan oleh para tokoh bangsa untuk mengakhiri perselisihan dan memandang ke depan demi terwujudnya visi Indonesia Emas 2045.

Dalam konteks tersebut, Leong menyatakan harapannya agar semua pihak, terutama para tokoh politik, dapat memanfaatkan momen Idul Fitri untuk merajut kembali persatuan dan kesatuan bangsa. Menurutnya, rekonsiliasi antar-elite politik merupakan langkah penting untuk memastikan stabilitas politik dan ekonomi Indonesia ke depannya.

"Saya mengharapkan momen Idul Fitri ini menjadi momentum penting bagi semua pihak untuk bersatu kembali demi membangun Indonesia yang lebih baik," tuturnya.

Sementara itu, pernyataan dari koordinator PRIDE tersebut juga menyoroti pentingnya menghindari penyelesaian perselisihan politik melalui jalur yang dapat mengganggu stabilitas negara, seperti demonstrasi yang berujung pada kerusuhan.

Pernyataan Anthony Leong tersebut disambut positif oleh sejumlah kalangan. Mereka menganggap bahwa pendekatan yang diusung oleh PRIDE untuk menyelesaikan perselisihan politik secara konstitusional dan damai merupakan langkah yang bijaksana di tengah dinamika politik yang terus berkembang.

Di sisi lain, sebagian pihak berharap agar proses sidang PHPU di MK dapat berlangsung dengan transparan dan adil, sehingga keputusan yang diambil dapat diterima oleh semua pihak dan mampu mengokohkan demokrasi Indonesia ke depannya.

Belum ada Komentar untuk "Kompaknya Keterangan Empat Menteri dalam Sidang PHPU "

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel