Pengaruh Tri Rismaharini di Pilkada Surabaya 2024: Substansi Program Lebih Penting dari Popularitas

Pengaruh Tri Rismaharini di Pilkada Surabaya 2024: Substansi Program Lebih Penting dari Popularitas

Surabaya, Ruaskabar.com -  Politisi PDI Perjuangan, Fuad Bernardi, menyoroti peran penting Tri Rismaharini dalam politik Surabaya menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Menurutnya, meskipun Risma tidak lagi menjabat sebagai Wali Kota, pengaruhnya masih kuat di kalangan masyarakat, terutama di dunia maya.

"Kalau saya melihat di media sosial, komentar-komentarnya masih menunjukkan pengaruh yang signifikan," ujar Fuad di Surabaya, Minggu.

Fuad mengakui bahwa nama Tri Rismaharini sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari Surabaya dan penduduknya. Hal ini terutama disebabkan oleh berbagai inovasi pembangunan yang dilaksanakan oleh Risma selama dua periode kepengurusan sebagai Wali Kota, yakni 2010-2015 dan 2015-2020.

"Jarang ada pemimpin yang, meskipun sudah tidak lagi berkuasa, namun dampaknya masih dirasakan oleh masyarakat," kata Fuad, yang juga merupakan putra sulung Tri Rismaharini.

Namun, Fuad mengaku tidak mengetahui arah dukungan Risma dalam Pilkada Surabaya 2024. Menurutnya, meskipun Risma memiliki peran dalam menentukan rekomendasi PDI Perjuangan untuk Pilkada, hingga saat ini belum ada keputusan resmi dari beliau.

"Beliau juga adalah Ketua DPP PDI Perjuangan, jadi saran-saran dari beliau tentu sangat diperhatikan dalam penentuan rekomendasi untuk Pilkada 2024," jelas Fuad.

Meskipun demikian, Fuad menekankan bahwa calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya tidak boleh bergantung sepenuhnya pada dukungan Risma, termasuk pasangan yang didukung oleh PDI Perjuangan. Fuad meminta setiap pasangan calon untuk membangun reputasi dan menyampaikan gagasan serta program mereka secara mandiri.

"Setiap pasangan yang bersaing untuk memimpin Surabaya harus menunjukkan kemampuan dan gagasan mereka sendiri, bukan hanya mengandalkan popularitas Menteri Sosial tersebut," tegasnya.

Fuad juga menekankan pentingnya memiliki program yang jelas, terutama di era informasi saat ini di mana masyarakat dapat dengan mudah mengakses informasi tentang rekam jejak calon pemimpin.

"Jika hanya mengandalkan endorsement dari Bu Risma, maka itu bukanlah cara yang tepat. Yang penting adalah memiliki program yang jelas dan berkualitas," pungkasnya.

Dalam konteks persaingan politik menjelang Pilkada Surabaya 2024, Fuad Bernardi menekankan perlunya setiap calon membangun basis dukungan dan meraih kepercayaan masyarakat melalui kinerja dan visi mereka sendiri. Ia menyoroti bahwa era politik yang hanya bergantung pada popularitas tokoh tertentu sedang berubah, dan kini masyarakat lebih mengedepankan substansi dan integritas.

"Kita tidak bisa hanya mengandalkan popularitas seseorang, terutama dalam kontes politik yang semakin ketat seperti sekarang. Yang penting adalah bagaimana calon-calon tersebut bisa memberikan solusi dan visi yang nyata bagi masyarakat Surabaya," tegas Fuad.

Meskipun demikian, pengaruh dan warisan positif yang ditinggalkan oleh Tri Rismaharini masih menjadi faktor yang signifikan dalam dinamika politik Surabaya. Risma, yang dikenal sebagai pemimpin yang energik dan berdedikasi, telah menginspirasi banyak orang melalui berbagai inovasi dan program pembangunan selama kepemimpinannya.

Sejumlah bakal calon pun mungkin akan mencoba untuk memperoleh dukungan atau meraih simpati dengan mengaitkan diri mereka dengan warisan positif yang telah dibangun oleh Risma. Namun demikian, sinyal dari Fuad Bernardi menegaskan bahwa kemenangan dalam Pilkada Surabaya 2024 tidak hanya ditentukan oleh popularitas seseorang, melainkan juga oleh substansi program dan integritas calon.

Seiring dengan pernyataan tersebut, muncul pertanyaan tentang bagaimana dinamika politik di Surabaya akan berkembang menjelang Pilkada 2024. Apakah efek dari warisan kepemimpinan Tri Rismaharini akan terus membayangi perhelatan politik mendatang, ataukah akan ada pergeseran paradigma yang lebih menekankan pada visi dan program?

Belum ada Komentar untuk "Pengaruh Tri Rismaharini di Pilkada Surabaya 2024: Substansi Program Lebih Penting dari Popularitas"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel